Ayo Perangi Amnesia AUTO amnesia atau oto amnesia adalah penyakit kronis yang sudah menjangkiti bangsa ini, termasuk Jakarta. Penyakit lupa diri sendiri itu ditunjukkan pada ketidakpedulian warga Jakarta pada akar budaya mereka. Dalam hal ini pada akar yang mudah dilihat yang tak lain adalah bangunan bersejarah.
Bicara Jakarta, bangunan bersejarahnya tentu terkait erat dengan keberadan kaum peranakan. Pasalnya, Kampung China sudah ada sejak tahun 1598 di sisi timur Kali Ciliwung. Sudah setua itu, maka wajar saja seharusnya jika akar itu masih terlihat di sudut-sudut Jakarta, khususnya di Jatinegara, Jakarta Timur, dan kawasan Pecinan di seputaran Pancoran, Glodok, Jakarta Barat.
Nyatanya? Bangunan berarsitektur China bisa dibilang sudah rontok perlahan. Keprihatinan terhadap kenyataan bahwa nilai-nilai Tionghoa sudah mulai luntur hingga pada akar berupa arsitektur bangunan itu, mengumpulkan Mona Lohanda (staf pengajar Fakultas Budaya Universitas Indonesia dan pengamat sejarah kaum peranakan), WP Zhong (pemerhati bangunan berarsitektur China), dan Djauhari Sumintardja (Ketua Pusat Dokumentasi Arsitektur Indonesia dan anggota Tim Penasehat Pelestari Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya).
Mereka mengajak warga Jakarta khususnya warga peranakan untuk melihat kembali peninggalan dan akar budaya mereka. Jika warisan kuliner, warisan batik peranakan masih bertahan, bagaimana dengan warisan arsitektur yang kebanyakan sudah kalah oleh kepentingan uang?
WP Zhong mengutip James Danandjaya yang menyatakan, bangsa ini telah terjangkiti penyakit kronis oto amnesia. Lantas bagaimana agar warga Jakarta tak ikut-ikutan terkena virus itu?
Menurut Zhong, "Kesalahan kita semua bahwa Pecinan kemudian rusak, termasuk di dalamnya. Tentu birokrat yang memberi izin pembongkaran satu bangunan. Kita sebagai yang merasa ahli juga tidak memberikan penjelasan dan orang Tionghoa sendiri enggak bangga pada budayanya."
Padahal, dari paparan sejarah warga Tionghoa di Batavia, mereka adalah warga yang bersama Belanda ikut membangun Batavia dengan warisan arsitektur antara lain berupa gedung yang kini dikenal sebagai Gedung Arsip dan Candra Naya. Jadi, mari perangi oto amnesia bersama-sama.
Bicara Jakarta, bangunan bersejarahnya tentu terkait erat dengan keberadan kaum peranakan. Pasalnya, Kampung China sudah ada sejak tahun 1598 di sisi timur Kali Ciliwung. Sudah setua itu, maka wajar saja seharusnya jika akar itu masih terlihat di sudut-sudut Jakarta, khususnya di Jatinegara, Jakarta Timur, dan kawasan Pecinan di seputaran Pancoran, Glodok, Jakarta Barat.
Nyatanya? Bangunan berarsitektur China bisa dibilang sudah rontok perlahan. Keprihatinan terhadap kenyataan bahwa nilai-nilai Tionghoa sudah mulai luntur hingga pada akar berupa arsitektur bangunan itu, mengumpulkan Mona Lohanda (staf pengajar Fakultas Budaya Universitas Indonesia dan pengamat sejarah kaum peranakan), WP Zhong (pemerhati bangunan berarsitektur China), dan Djauhari Sumintardja (Ketua Pusat Dokumentasi Arsitektur Indonesia dan anggota Tim Penasehat Pelestari Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya).
Mereka mengajak warga Jakarta khususnya warga peranakan untuk melihat kembali peninggalan dan akar budaya mereka. Jika warisan kuliner, warisan batik peranakan masih bertahan, bagaimana dengan warisan arsitektur yang kebanyakan sudah kalah oleh kepentingan uang?
WP Zhong mengutip James Danandjaya yang menyatakan, bangsa ini telah terjangkiti penyakit kronis oto amnesia. Lantas bagaimana agar warga Jakarta tak ikut-ikutan terkena virus itu?
Menurut Zhong, "Kesalahan kita semua bahwa Pecinan kemudian rusak, termasuk di dalamnya. Tentu birokrat yang memberi izin pembongkaran satu bangunan. Kita sebagai yang merasa ahli juga tidak memberikan penjelasan dan orang Tionghoa sendiri enggak bangga pada budayanya."
Padahal, dari paparan sejarah warga Tionghoa di Batavia, mereka adalah warga yang bersama Belanda ikut membangun Batavia dengan warisan arsitektur antara lain berupa gedung yang kini dikenal sebagai Gedung Arsip dan Candra Naya. Jadi, mari perangi oto amnesia bersama-sama.
Anda sedang membaca artikel tentang
Ayo Perangi Amnesia
Dengan url
https://discussdementiaandamnesia.blogspot.com/2012/03/ayo-perangi-amnesia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ayo Perangi Amnesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment